Sabtu, 19 Maret 2016

Asal Kata Katuranggan

Katuranggan berasal dari kata turangga, yang berarti kuda dalam bahasa jawa. Awalnya digunakan untuk mendefinisikan ciri kuda yang bagus. Dahulu kala, kuda menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan seseorang di Jawa. Selanjutnya kata dan istilah katuranggan diadopsi oleh para pecinta perkutut pada masa lampau. Bahkan istilah katuranggan masih dipakai hingga sekarang.

Namun katuranggan hanya melihat persamaan bentuk fisik semata, kebenarannya tidak 100%, karena ada burung yang berkarakter fisik oke, tetapi kualitas suaranya biasa-biasa saja, karena masih ada mental, latihan, dan faktor lainnya, Semisal. Kesehatan burung, kelincahan, serta mata yang berbinar tidak sayu.

Katuranggan Tak Hanya Untuk Perkutut.

Istilah katuranggan tak hanya dimonopoli oleh kung mania di dunia perkutut. Tetapi juga di kenal sama baiknya oleh para kicau mania di belantika burung ocehan.
Tapi istilah katuranggan tidak bisa serta-merta dipahami atau dimengerti oleh kicau mania terutama kalangan kicau mania pemula. Maka di ulasan kali ini, kami akan memberi sedikit info tentang istilah katuranggan.

Katuranggan adalah ciri fisik yang bagus, bahkan bisa langsung dipraktikkan dan jadi patokan pada saat memilih bakalan burung ocehan. Ciri-ciri fisik burung yang berbakat, tentunya hal ini menunjuk pada karakteristik burung ocehan yang berjaya di arena kontes burung berkicau. Maka dari itu, dalam hal memilih bakalan ciri fisik menjadi pertimbangan utama.

Ukuran, bentuk, proporsi setiap bagian tubuh unggas bersuara merdu menjadi incaran utama para pencari bakat. Bahkan ada yang melihat lebih detail dari bagian kaki sampai kuku-kukunya. “Ciri fisik yang paling utama adalah bodinya panjang dan kepala lebar. Logisnya, burung berciri-ciri ini punya stamina serta nafas yang panjang saat berbunyi atau bernyanyi menurut para penghobi burung kicau

1. Bertubuh Ramping.

Semisal burung Anis merah, Anis merah atau Punglor merah punya katuranggan utama dari proporsi badannya. Bentuknya ramping memanjang, panjang tubuh atau badanya jauh lebih panjang dari lebar tubuhnya. Jadi, meskipun besar dan panjang, kalu badannya lebar alias banted bukanlah Anis merah pilihan.

Sedangkan untuk burung Murai batu, salah satu burung ocehan populer yang lain, juga memiliki ciri fisik yang tidak berbeda, harus ramping. Bukan tanpa alasan badan atau tubuh yang ramping menjadi nilai plus dari seekor murai batu. Pasalnya, dengan karakter tubuh yang ramping ,burung terlihat atletis, burung menjadi lebih gesit dan berstamina bagus.

Untuk burung Cendet. Meskipun dasar pertimbangannya sama yakni berbadan ramping, Cendet memiliki bentuk yang khas dan tidak boleh luput dari perhatian. Ketika berdiri, burung yang juga beken dengan nama Pentet ini harus dalam posisi tegak lurus. Proporsi tubuh mulai dari ekor sampai badan dan kepala akan menyerupai segitiga terbalik, besar pada bagian atas dan berangsur mengecil pada bagian bawah.

Hal penting bagi seorang pemula dalam mengenali postur tubuh burung ocehan yang ideal.

Bagi pemula, untuk mengenali burung yang memiliki proporsi postur tubuh yang ideal tidak bisa instan, diperlukan pengalaman serta perbandingan dengan materi burung bakalan yang lain. Maka dari itu lebih baik jika melihat tidak hanya satu atau dua bakalan untuk bahan materi perbandingan.

2. Leher Panjang Penentu Suara.

Bakalan yang memendam bakat suara prima juga memiliki leher panjang. Serta memiliki mata besar dan sedikit melotot alias belok. Untuk paruh burung ocehan yang sesuai katuranggan, yaitu. Memiliki moncong panjang dan tebal. Untuk burung Anis merah, Ukuran kepala, leher dan paruh diperkirakan sangat menentukan kualitas suara anis merah yang merupakan ocehan paling populer dikalangan pengemar burung berkicau.

Ciri - ciri leher sampai kepala juga bisa untuk patokan burung berkicau lainnya juga. Tapi sedikit berbeda dengan  burung murai , murai yang keren atau fighter punya postur kepala yang agak kliatan cepak atau berbentuk plontos atau kotak , menurut murai mania. Sama seperti hal nya proporsi tubuh, ukuran dan bentuk leher dan juga kepala bukan sekedaar Mitos. Para penggemar burung murai melihat juga karakter fighter dari seekor burung murai seperti itu. Gaya dan suara keras akan muncul dalam bertarung. Para kicau mania melihat logika, karakter itu akan menunjang munculnya suara keras, selain itu tentunya juga melihat keterkaitan ciri dan dari mana asal burung tersebut.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar